Job :
02
|
MENGISI GAS
REFRIGERANT
|
Waktu : 8 Jam pel
|
SMT : 5 (Lima)
|
Th Ajaran : 2015/2016
|
|
Kelas : 3 TKR 3
|
SMK N 2 PENGASIH
|
|
Kelompok 4 (28 -32)
|
Nomor :
|
I. Kompetensi
Mengisi gas refreigerant pada
sistem AC
II. Tujuan
Setelah mengikuti praktek
mengisigas refreigerant pada sistem AC ini, diharapkan siswa dapat mengisigas refreigerant pada sistem AC
III. Alat dan Bahan
1.
1 Unit mobil avanza
2.
1 unit mobil APV
3.
Pompa vacum
4.
Manifoldgauge
5.
Refrigerant R134a
6.
Buku manual
IV. Keselamatan Kerja
a.
Jagalah keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja
b.
Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
c.
Gunakan peralatan keselamatan kerja
d.
Jaga agar komponen tidak ada yang hilang
V. Langkah Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Memasang kaleng servis
a. Hubungkan katup untuk kaleng
servis
·
Putar pegangan berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan jarum dan juga putar piringan berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan piringan.
·
Putar katup ke dalam kaleng servis sampai packing terpasang dengan kencang, dan kemudian kencangkan piringan untuk menahan katup.
·
Hindari memasang kaleng servis sebelum jarum naik dan jangan memutar pegangan searah jarum jam karena akan menyebabkan jarum menempel pada kaleng servis, dan refrigeran terbebaskan.
b. Pasang kaleng servis pada
pengukur manometer
·
Tutup sepenuhnya katup sisi tekanan rendah dan tinggi pengukur manometer.
·
Hubungkan selang hijau dari kaleng servis ke bagian tengah pengukur manometer.
·
Putar pegangan searah jarum jam sampai berhenti dan buat lubang padakaleng.
·
Putar pegangan berlawanan arah jarum jam dan kembalikan jarum.
·
Tekan katup pembersih udara pengukur tekanan dengan obeng dan bebaskan udara sampai refrigeran keluar dari katup.
c. Mengisi refigeran pada sisi
tekanan tinggi
·
Pada kondisi mesin mati, buka katup sisi tekanan tinggi dan isi refrigeransampai
pengukur sisi tekanan rendah mencapai sekitar 98 Mpa (1 kg/cm2, 14psi).Tutup
katup sisi tekanan tinggi setelah terisi.
·
Jangan mengoperasikan kompresor AC saat refrigeran diisi pada sisi tekanan tinggi karena dapat merusak kompresor. Jangan pernah membuka katup sisi tekanan rendah. Bila katup sisi tekanan rendah dibuka refrigeran segera
berubah menjadi cair dan kompresor AC
dapat menjadi rusak
d.
Mengisi refrigeran pada sisi tekanan rendah
·
Tutup katup sisi katup tekanan tinggi dan nyalakan mesin dan AC.
·
Buka katup sisi tekanan rendah manometer dan isi dengan jumlah refrigeran
yangtelah ditentukan sesuai spesifikasi kendaraan dengan kondisi:
§
Mesin berputar pada 1500 rpm
§
Saklar kontrol kecepatan blower pada posisi "HI"
§
Saklar AC pada posisi ON
§
Selektor temperatur pada posisi "MAX COOL"
§
Buka penuh semua pintu
e. Agar gas AC tidak masuk ke
dalam kompresor dalam bentuk cair, hindarimembalik kaleng servis saat mengisi
refrigeran pada sisi tekanan rendah.Pengisian berlebihan membuat proses
pendinginan tidak maksimal.
f.
Hindari membuka katup sisi tekanan tinggi saat mesin hidup karena dapat menyebabkan gas bertekanan tinggi mengalir kembali ke kaleng servis, dan membuat kaleng pecah.
g. Periksa jumlah pengisian
refrigeran berdasarkan penunjukkan pada manometer.
Tekanan spesifikasi :
Sisi tekanan rendah : 0.15-0.25 MPa (1.5-2.5kgf/cm2, 21-36 psi)
Sisi tekanan tinggi : 1.37-1.57 MPa (14-16 kgf/cm2, 199-228 psi)
h. Tutup katup sisi tekanan rendah
dan matikan mesin.
i.
Lepas selang pengisian dari kaleng servis pada sisi kendaraan dan sisi
katupkaleng servis.
j.
Pemeriksaan akhir
Periksa bahwa refrigeran diisi dengan tepat dan bahwa sistem AC bekerja
dengan baik. Lakukan pemeriksaan berikut ini :
·
Periksa jumlah refrigeran yang telah diisikan dengan kaca periksa
·
Periksa terhadap adanya kebocoran gas
·
Periksa kondisi pendinginan AC
VI.
TEORI
AC (Air Conditioning) adalah proses mengkondisikan
udara, sehingga udara berada pada suhu segar. Suhu udara segar untuk manusia ±
17ºC. Mesin pengkondisi udara disebut Air Conditioneer (AC). Di negara tropis,
AC lebih banyak berfungsi sebagai sistem pendingin yang membuat udara menjadi
lebih dingin. Sistem AC pada mobil menggunakan sistem kelistrikan sebagai
kontrolnya, yaitu pada motor blowernya. Sistem Kelistrikan Pada AC berfungsi
untuk mengatur dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan ini
mengatur beberapa kerja dari sistem AC yaitu pada megnetic clutch pada
kompresor serta pengaturan kecepatan Blower. Pengaturan kecepatan udara pada
blower akan mempengaruhi kerja pendinginan system
Gambar Sistem kelistrikan AC
Komponen :
1) Compressor
Adalah mesin pemompa freon yang didalamnya terdapat piston atau sitem
pengerak lainnya serta dua buah katup tiup dan hisap, yang mana katup tiup
adalah berfungsi menyalurkan hasil proses pompa gas freon yang bertekanan
tinggi kepada condensor. sedangkan katup hisap berfungsi menarik lagi gas sisa
pendinginan pada evaporator. pada compressor terdapat juga magnet clutch
yang berfungsi sebagai sistem kelistrikan dan pengontrol.
2) Condensor
Pada komponen ini berfungsi sebagai penyerap panas dan pendingin atau
pelepas kalor dari gas freon yang telah melewati proses kerja dari compressor,
tekanan tinggi tadi diubah menjadi liquid atau cairan dan dialirkan lagi ke
filter driyer.
3) Filter Driyer
Alat ini berfungsi sebagai penampungan dan penyaring cairan yang telah
melalui proses pendinginan dari condensor. di dalam filter driyer sendiri
terdapat bermacam lapisan saringan yang berfungsi memimalisir dan menyaring
kotoran dan uap air sisa-sisa cairan yang ada sehingga hasil terbaiklah yang
dialirkan lagi kepada expansi valve.
4) Expansi Valve
Fungsi alat ini adalah sebagai katup pengaturan dan mengecilkan cairan yang
setelah melalui proses dari filter driyer. di dalam expansi valve cairan yang
ada disemburkan sedemikan kecil (meminimalisir gas freon) sehingga menghasilkan
embun dingin dengan tekanan yang lebih rendah kepada evaporator (cooling coil).
5) Evaporator
Proses terakhir terjadi pada komponen ini dimana embun bertekanan rendah
yang dihasilkan dari expansi valve tadi disalurkan melalui cooling coil melalui
pipa-pipa kapiler yang terstruktur pada cooling coil dan telah menjadi dingin
karena proses tersebut dan dihembuskan oleh blower yang keduanya terdapat dalam
evaporator, sehingga anda dapat merasakan dingin dan sejuk pada kabin ruang
kendaraan melalui kisi-kisi angin yang terdapat pada dasbor mobil. Hasil sisa
dingin tadi kemudian dikembalikan lagi ke compressor, begitulah proses kerja ac
mobil terjadi terus-menerus saat mesin dihidupkan tentunya.
VII.
HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Identifikasi Komponen
Sistem AC pada Mobil :
1)
Baterai
Hasil : 12 V
2)
Sekering
Hasil : Baik
3)
Kunci Kontak
Hasil : Baik
4)
Saklar Blower
Hasil : Masih berfungsi
|
5)
Saklar Temperatur
Hasil : Tidak Ada
6)
Relay
Hasil : Masih berfungsi
7)
Kopling Magnet ( Kompressor )
Hasil : Magneting Clucth masih berfungsi
8)
Kabel penghubung
Hasil : Baik
|
B. Pengosongan
Pengosongan dimaksudkan agar di
dalam kompresor benar-benar tidak terdapat refrigeran sebelum dilakukan
pengisian refrigeran.
C. Pemvakuman
Pemvakuman bertujuan membersihkan
kotoran-kotoran di dalam kompresor yang telah bercampur dengan refrigerant.
Sehingga pada saat dilakukan pengisian kompresor benar-benar bersih dari
kotoran-kotoran sisa dari siklus pendinginan pada lemari es.
D. Penambahan Oli
Langkah ini dilakukan pada tahap akhir dari proses
pemvakuman, tujuannya untuk menggantikan oli yang ikut terbawa oleh refrigeran
pada saat pengosongan atau oleh komponen apabila dilakukan pergantian komponen
yang telah rusak. Oli berfungsi sebagai pelumas piston pada kompresor agar
gerakan piston tersebut lancar (tidak aus).
E. Pengisian Refrigerant
Pengisian refrigeran bertujuan untuk mengisi
refrigeran yang akan disimpan di dalam kompresor. Refrigeran berfungsi sebagai
bahan utama pendingin pada sistem refrigerasi di AC mobil. Langkah ini
dilakukan setelah sistem divakum dan diyakini tidak bocor.
F. Kelistrikan AC
Pada saat saklar AC di ON”kan maka arus mengalir dari positif batere menuju
sekering. Dari sekring fungsinya untuk membatasi besarnya arus yang masuk untuk
keperluan keamanan komponen dari rangkaian listrik dalam sistem AC. Dari
sekering kemudian arus mengalir menuju blower, pengaturan posisi blower
berdasarkan tombol pengaturan kecepatan perputaran blower. Pengaturan blower
pada prinsipnya mengatur besar kecinya tahanan resistor dalam rangkaian blower.
Semaki kecil pengaturan switch pada saklar blower berarti arus mengalir melalui
tahanan resistor yang paling besar sehingga arus yang mengalir dan memutarkan
lower kecil sehingga putaran blower menjadi kecil.
Arus dari blower bercabang dan mengalir dari rangkaian C menuju termostat
dan menuju ke relay. Relai aktif maka akan menghubungakan terminal 30 ke 87 dan
menuju ke rangkaian magnetic clutch sehingga kopling magnet berhubungan dengan
kompresor. Putaran mesin dari plat penekan akan menjadi saru dengan kompresosr
karena terikat oleh kekuatan magnet. Putaran mesin akan ditransmisikan
kekompresor sehingga kompresor mengalami proses kerja untuk melakukan
penghisapan dan penekanan refrigrant untuk proses perpindahan panas secara
konvekasi. Perpindahan panas yang meliputi pengembunan (kondensasi) dan Proses
Penguapan (evaporasi) ini yang mengakibatkan terjadinya proses pendinginan AC.
G. Diagram Kelistrikan AC
VIII. KESIMPULAN
Setelah Melaksankan Praktek saya dapat menyimpulkan bahwa :
1)
Saya dapat merangkai kelistrikan
AC
2)
Saya dapat mengisi Gas
Refrigerant (freon) dengan baik dan benar.
3)
Kondisi komponen secara
kelseluruhan baik dan masih dapat digunakan.
Sistem refrigerasi AC mobil memiliki komponen-komponen
yang sangat berperan penting dalam proses sirkulasi refrigeran.
Komponen-komponen tersebut terbagi mejadi beberapa bagian yaitu, komponen utama
(kompresor, kondensor, evaporator, receiver/dryer, sigh glass, katup ekspansi)
dan komponen kelistrikan (selector switch, magnetic clutch coil,dll).
Didalam praktikum sistem kelistrikan AC tidak ada yang mengalami kerusakan.
Hanya saja pada saat praktek diperlukan penggantian bateree karena pada batere
yang awal tidak mampu mengaktifkan rangkaian listrik dikarenakan kurangnya arus
yang ada pada bater tersebut. Akan tetapi ada bebrapa komponen yang tidak ada,
seperti termostat.
Kulon Progo, 21 September 2015
Pembimbing
|
Nilai
|
Praktikum
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar