Sabtu, 23 April 2016

Job Sheet Merangkai sistem AC



Job : 02
MERANGKAI SISTEM AC KONVENSIONAL
Waktu : 8 Jam pel
SMT : 5 (Lima)
Th Ajaran : 2015/2016
Kelas : 3 TKR 3
SMK N 2 PENGASIH
Kelompok 4 (28 -32)

Nomor :

I.       KOMPETENSI
1.      Identifikasi sistem AC konvensional
2.      Menggambar rangkaian rangkaian sistem AC konvensional
3.      Merangkai sistem AC konvensional

II.    TUJUAN
Setelah mengikuti praktek merangkai sistem AC konvensional ini, diharapkan siswa dapat:
1.      Mengidentifikasi sistem AC konvensional
2.      menggambar rangkaian rangkaian sistem AC konvensional
3.      menjelaskan cara kerja sistem AC konvensional
4.      merangkai sistem AC konvensional

III. ALAT DAN BAHAN
1.      Trainer sistem AC konvensional
2.      Baterai
3.      Toolbox
4.      Kabel konektor

IV. KESELAMATAN KERJA
a.       Jagalah keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja
b.      Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
c.       Gunakan peralatan keselamatan kerja
d.      Perhatikan tanda positif dan negatif pada terminal baterai saat pemasangan kabel
e.       Pemasangan kabel baterai dilakukan setelah ada kepastian rangkaian tidak terjadi hubungan arus pendek / konsleting / rangkaian sudah benar
f.       Jaga agar komponen tidak ada yang hilang

V.    LANGKAH KERJA
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Pelajari dahulu diagram kelistrikan yang sesuai dengan stand sistem AC yang digunakan untuk praktek.
3.      Gambar terlebih dahulu diagram kelistrikan sistem AC untuk memandu pemasangan kabel konektor pada sistem AC
4.      Lakukan identifikasi sistem AC konvensional
5.      Hubungkan terminal-terminal rangkaian sistem AC dengan kabel konektor sesuai dengan gambar diagram kelistrikan yang sudah dipersiapkan sebelumnya
6.      Konsultasikan pemasangan kabel pada guru
7.      Bila pemasangan sudah betul, pasang kabel baterai
8.      Mengecek sistem bekerja atau tidak

VI.             TEORI
AC (Air Conditioning) adalah proses mengkondisikan udara, sehingga udara berada pada suhu segar. Suhu udara segar untuk manusia ± 17ºC. Mesin pengkondisi udara disebut Air Conditioneer (AC). Di negara tropis, AC lebih banyak berfungsi sebagai sistem pendingin yang membuat udara menjadi lebih dingin. Sistem AC pada mobil menggunakan sistem kelistrikan sebagai kontrolnya, yaitu pada motor blowernya. Sistem Kelistrikan Pada AC berfungsi untuk mengatur dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan ini mengatur beberapa kerja dari sistem AC yaitu pada megnetic clutch pada kompresor serta pengaturan kecepatan Blower. Pengaturan kecepatan udara pada blower akan mempengaruhi kerja pendinginan system



Gambar Sistem kelistrikan AC
Komponen :
1)      Compressor
Adalah mesin pemompa freon yang didalamnya terdapat piston atau sitem pengerak lainnya serta dua buah katup tiup dan hisap, yang mana katup tiup adalah berfungsi menyalurkan hasil proses pompa gas freon yang bertekanan tinggi kepada condensor. sedangkan katup hisap berfungsi menarik lagi gas sisa pendinginan pada evaporator. pada compressor terdapat juga magnet clutch yang berfungsi sebagai sistem kelistrikan dan pengontrol.
2)      Condensor
Pada komponen ini berfungsi sebagai penyerap panas dan pendingin atau pelepas kalor dari gas freon yang telah melewati proses kerja dari compressor, tekanan tinggi tadi diubah menjadi liquid atau cairan dan dialirkan lagi ke filter driyer.
3)      Filter Driyer
Alat ini berfungsi sebagai penampungan dan penyaring cairan yang telah melalui proses pendinginan dari condensor. di dalam filter driyer sendiri terdapat bermacam lapisan saringan yang berfungsi memimalisir dan menyaring kotoran dan uap air sisa-sisa cairan yang ada sehingga hasil terbaiklah yang dialirkan lagi kepada expansi valve.
4)      Expansi Valve
Fungsi alat ini adalah sebagai katup pengaturan dan mengecilkan cairan yang setelah melalui proses dari filter driyer. di dalam expansi valve cairan yang ada disemburkan sedemikan kecil (meminimalisir gas freon) sehingga menghasilkan embun dingin dengan tekanan yang lebih rendah kepada evaporator (cooling coil).
5)      Evaporator
Proses terakhir terjadi pada komponen ini dimana embun bertekanan rendah yang dihasilkan dari expansi valve tadi disalurkan melalui cooling coil melalui pipa-pipa kapiler yang terstruktur pada cooling coil dan telah menjadi dingin karena proses tersebut dan dihembuskan oleh blower yang keduanya terdapat dalam evaporator, sehingga anda dapat merasakan dingin dan sejuk pada kabin ruang kendaraan melalui kisi-kisi angin yang terdapat pada dasbor mobil. Hasil sisa dingin tadi kemudian dikembalikan lagi ke compressor, begitulah proses kerja ac mobil terjadi terus-menerus saat mesin dihidupkan tentunya.

VII.          HASIL PRAKTIKUM
A.    Hasil Identifikasi Komponen Sistem AC pada Mobil :
1)      Baterai
Hasil : 12 V
2)      Sekering
Hasil : Baik
3)      Kunci Kontak
Hasil : Baik
4)      Saklar Blower
Hasil : Masih berfungsi
5)      Saklar Temperatur
Hasil : Tidak Ada
6)      Relay
Hasil : Masih berfungsi
7)      Kopling Magnet ( Kompressor )
Hasil : Magneting Clucth masih berfungsi
8)      Kabel penghubung
Hasil : Baik
B.     Kelistrikan AC
Pada saat saklar AC di ON”kan maka arus mengalir dari positif batere menuju sekering. Dari sekring fungsinya untuk membatasi besarnya arus yang masuk untuk keperluan keamanan komponen dari rangkaian listrik dalam sistem AC. Dari sekering kemudian arus mengalir menuju blower, pengaturan posisi blower berdasarkan tombol pengaturan kecepatan perputaran blower. Pengaturan blower pada prinsipnya mengatur besar kecinya tahanan resistor dalam rangkaian blower. Semaki kecil pengaturan switch pada saklar blower berarti arus mengalir melalui tahanan resistor yang paling besar sehingga arus yang mengalir dan memutarkan lower kecil sehingga putaran blower menjadi kecil.
Arus dari blower bercabang dan mengalir dari rangkaian C menuju termostat dan menuju ke relay. Relai aktif maka akan menghubungakan terminal 30 ke 87 dan menuju ke rangkaian magnetic clutch sehingga kopling magnet berhubungan dengan kompresor. Putaran mesin dari plat penekan akan menjadi saru dengan kompresosr karena terikat oleh kekuatan magnet. Putaran mesin akan ditransmisikan kekompresor sehingga kompresor mengalami proses kerja untuk melakukan penghisapan dan penekanan refrigrant untuk proses perpindahan panas secara konvekasi. Perpindahan panas yang meliputi pengembunan (kondensasi) dan Proses Penguapan (evaporasi) ini yang mengakibatkan terjadinya proses pendinginan AC.


C.    Diagram Kelistrikan AC
VIII.       KESIMPULAN
Setelah Melaksankan Praktek saya dapat menyimpulkan bahwa :
1)      Saya dapat merangkai kelistrikan AC
2)      Kondisi komponen secara kelseluruhan baik dan masih dapat digunakan.
Didalam praktikum sistem kelistrikan AC tidak ada yang mengalami kerusakan. Hanya saja pada saat praktek diperlukan penggantian bateree karena pada batere yang awal tidak mampu mengaktifkan rangkaian listrik dikarenakan kurangnya arus yang ada pada bater tersebut. Akan tetapi ada bebrapa komponen yang tidak ada, seperti termostat.
Selain itu pada prektek Kompresor tidak dapat berputar karena motor untuk penggerak kompresor mengalami kerusakan dan tidak bisa dihidupkan. Namun untuk proses pengaktifan kopling magnet dapat dilaksanakan dan dapat teramati proses penggabungan pressure plate pada magnetic clutch tersebut.
Kulon Progo, 21 September 2015
Pembimbing
Nilai
Praktikum











3 komentar:

  1. Terima Kasih Banyak,sangat bermanfaat buat saya....smg Allah membalas atas semua kebaikannya

    BalasHapus
  2. Jazzakumullah khoiron katsiro...

    BalasHapus
  3. Terima kasih smoga jadi amal jariah. AAmiin

    BalasHapus