Job :
02
|
TUNE UP
KIJANG 5K
|
Waktu : 8 Jam pel
|
SMT : 5 (Lima)
|
Th Ajaran : 2015/2016
|
|
Kelas : 3 TKR 3
|
SMK N 2 PENGASIH
|
|
Kelompok 4 (28 -32)
|
Nomor :
|
I. Kompetensi
a. Identifikasi komponen-komponen
sistim Pengapian konvensional.
b. Tune up .
II. Tujuan
II. Tujuan
Setelah mengikuti paraktek siswa diharap :
a. Melaksanakan Tune Up dengan benar.
III.Alat dan Bahan
III.Alat dan Bahan
a. Tool Box Tune up
IV.
LANGKAH KERJA
A.
PELUMASAN
1)
Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan
kembali masukkan.
2)
Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara
Full dan Low)
Hasil : oli masih dalam batas normal
Keterangan : Tidak usahmelakukan pengisian ulang
Keterangan : Tidak usahmelakukan pengisian ulang
3)
Serta kualitas oli dengan melihat
warna dan kepekatan oli.
Lihat perubahan warna pada oli mesin
Kualitas oli (warna oli)
Putih : bercampur air
Hitam : sudah tidak layak pakai
Kaya minyak goreng : baik
Hasil : warnal oli hitam
Keterangan : oli harus di ganti
Hasil : warnal oli hitam
Keterangan : oli harus di ganti
B. PENDINGINAN
1)
Periksa kualitas dan kapasitas
air pendingin
Hasil : Kualitas jelek
kapasitas sesuai/cukup
Keterangan : Air pendingin harus di ganti
2)
Periksa volume tangki cadangan
Hasil : Kapasitas sudah
full/cukup sesuai STD
Keterngan : Tidak perlu melakukan
pengisian
3)
Tes kebocoran sistem pendingin
(menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)
a)
periksa slang radiator
b)
periksa klem
c)
periksa kebocoran sirip-sirip
d)
periksa kran penguras
Hasil : Tidak ada kebocoran
Keterangan : Kondisi semua komponen masih layak pakai
4)
Pemeriksaan tutup radiator
(menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 – 1,2 Kg/Cm2)
Hasil : Tutup
radiator bocor
Keterangan :
Harus di ganti
5)
Periksa tali kipas : secara
visual periksa dari kemungkinan retak/aus
Hasil : Kondisi tali kipas retak dan aus
Keterangan : Tali kipas harus di ganti
C. BATERAI
1)
Lepas pole baterai (terminal (-)
terlebih dahulu.
2)
Angkat baterai (posisikan tangan
dibawah kotak baterai)
3)
Periksa kotak, dari kemungkinan
retak, menggelembung.
Hasil : Kotak baterai baik
Keterangan : Tidak menggelembung.
4)
Periksa volume elektrolit
Hasil : Sebagian Kurang
Keterangan ; Harus di tambahi
5)
Periksa berat jenis elektrolit,
dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 -
1,27)
Hydrometer
Digunakan untuk mengukur kedalam cairan elektrolit yang terdapat didalam
baterai, alat ini juga dilengkapi dengan ukuran yang sudah ditentukan SI agar
kita dalam mengidentifikasi baterai mudah
Hasil :
Hasil :
a.
no 1 = 1,12
b.
no 2 = 1,12
c.
no 3 = 1,10
d.
no 4 = 1,10
e.
no 5 = 1,10
f.
no 6 = 1,10
Keteranagan ; Sebagian harus di
tambah karena belum sampai batas maksimum
6)
Mengukur tegangan baterai dengan
avo meter
Avo Meter
Digunakan untuk mengukur arus listrik yang terdapat
dalam baterai apakah masih ada arus atau sudah tidak ada arus listriknya
Untuk mengukur baterai pada posisi avo meter pada
volt DC
Hasil : arus batrai 12 volt
Keterangan : Masih bisa di pakai.
7)
Periksa kondisi dari
pole/terminal
Hasil : Pole kotor dan
lecet-lecet
Keterangan : Harus di bersihkan
D.
SARINGAN
BAHAN BAKAR
1)
lepas filter bahan bakar
2)
Perhatikan
saluran masuk dan buangnya
3)
Semprotkan udara bertekanan rendah
4)
Urutan penyemprotan : saluran buang
- saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
5)
Tiup ( dengan mulut ) dari saluran
masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus
diganti.
Hasil : Filter bahan bakar dalam kondisi jelek
Keterangan : Harus di ganti
Keterangan : Harus di ganti
E.
SARINGAN
UDARA(Air filter)
1)
Lepas klip
2)
Periksa secara visual elemen
saringan udara
3)
Semprot elemen saringan udara dengan
urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
4)
Lap rumah saringan udara.
5)
Pasang, perhatikan tanda panah
yang ada pada tutup rumah saringan
Hasil : saringan udara
kurang baik
Keterangan : Harus di ganti karena elemen sudah hitam dan tidak bisa di bersihkan
Keterangan : Harus di ganti karena elemen sudah hitam dan tidak bisa di bersihkan
F. BUSI
Memeriksa kualitas busi
Warna busi Abu-Abu muda : dalam
keadaan baik
Putih :
tingkat panas terlalu rendah (over heating)
Hitam basah :
minyak pelumas masuk keruang bakar
Hitam kering :
pembakaran tidak sempurna
Hasil : Warana busi Hitam basah
Standar celah busi : 0,70-0,80 mm
Hasil :
a.
No.1 0,70 mm Kondisi
b. No.2 0,70
mm Kondisi
c. No.3 0.80
mm Kondisi
d. No.4 0,80 mm Kondisi
Keterangan : Celah busi masih dalam kondisi baik
Keterangan : Celah busi masih dalam kondisi baik
Standar tahanan
kabel busi : < 25 KΩ
Hasil :
a.
Busi
No.1 (< 25
KΩ) 1 KΩ
b.
No.2 (<
25 KΩ) 1 KΩ
c.
No.3 (< 25
KΩ)1 KΩ
d.
No.4 (< 25
KΩ) 1 KΩ
e.
Kabel Coil (< 25
KΩ)2 KΩ
Keterangan: tahanan kabel busi dalam kondisi bagus
G. COIL
A.
Memeriksa primary coil
Standar tahanan primary coil : 1,3 – 1,6 Ω . Mengukur tahanan primary coil
pada posisi avometer pada 1x ohm. Kabel merah diarahkan ke negative coil
Hasil
: Tahanan primer Coil ( 1,5
Ω)
Keterangan
: Tahanan primer Coil masih baik
B.
Memeriksa secondary coil
Standar tahanan secondary coil : 10,7-14,5 ohm.
Mengukur tahanan secondary coil pada posisi avo meter pada 1x ohm. Kabel merah
diarahkan keterminal positif coil dan kabel hitam di arahkan ke terminal
tegangan tinggi coil.
Hasil
: Tahanan Scunder Coil ( 12,3
KΩ)
Keterangan
: Tahanan Scunder Coil masih baik
H. DISTRIBUTOR
1)
Pemeriksaan body distributor
Governor advancer yaitu untuk memajukan saat
pengapian pada saat putaran mesin tinggi. Cara memeriksanya yaitu dengan
memutar rotor searah jarum jam dan kemudian dilepas rotor akan kembali.
Hasil : Governor
advancer baik
2)
Vacum advancer yaitu untuk
memajukan saat pengapian berdasarkan kevakuman intake manifold. Cara
memeriksanya yaitu isaplah selang yang ke vakum advancer dan perhatikan dudukan
platina maka kelihatan ada gerakan. Apabila tidak berarti ada kebocoran atau
terjadi kemagnetan padaplat rumah platina.
Hasil
: Vacum advancer baik
3)
Oktan selector yaitu untuk
memajukan pengapian berdasarkan nilai oktan bahan bakar. Cara memeriksanya
yaitu putarlah oktan selekto r pada posisi standar 50 ( garis tebal
berada segaris dengan rumah).
Standar celah platina : 0,45 mm
Hasil : celah platina harus di setel
I. PEMERIKSAAN DWELL ANGLE
Yaitu suatu sudut antara platina mulai menutup dan
sampai membuka. Untuk mesin 4 silinder CDA 520 ± 60 . pada
saat melakukan tune-up periksalah CDAnya karena apabila CDA terlalu besar coil
akan panas dn kalau terlalu kecil kemagnean primer coil akan kecil
dan induksi sekunder juga kecil. Arahkan selector ke warna orange arah 4, kabel
merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke massa
Hasil : Sudut Dwell Sudah 52 0
J. PENYETELAN PUTARAN IDLE (RPM)
Cara penyetelan putaran idle yaitu :
1)
Hidupkan mesin hingga temperature
tinggi
2)
Putar baut penyetelan campuran (
rpm tinggi maksimal)
3)
Putar baut penyatelan putaran
idling (idle speed adjusting screw ) hingga putaran idle tercapai.mesin type K
putaran idle 750 Rpm. Arahkan selector ke warna hijau muda, kabel merah
diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke maasa
Hasil : Setelah penyetelan putaran idle RPMnya 750.
K. PEMERIKSAAN SAAT PENGAPAIAN
1)
Pada saaat pemeriksaan saat
pengapian saringan udara ( air filter ) harus terpasang.
2)
Apabila menggunakan vacuum ganda
maka selang ke idle advancer dilepaskan dan di sumbat. Dengan menggunakan lampu
timing periksalah saat pengapian sesuai standar mesin. Mesin 5K 50 Sebelum TMA. Kabel merah
diarahkan ke terminal positif baterai , kabel hitam diarahkan ke terminal
negative baterai, dan kabel yang satu dikaitkan bun nomer satu.
L. Prosedur penyetelan katup
Langkah-langkah penyetelan katup
yaitu:
a)
Persiapkan alat dan bahan sesuai
dengan keperluan
b)
Buka tutup kepala silinder dengan
menggunakan kunci ring 16-17
c)
Atur tab (putaran poros engkol)
pada posisi 00
d)
Atur katup menggunakan filler
gauge, kunci 16-17, dan obeng (-) dan (+)
e)
EX : 0,30
mm IN : 0,20 mm
V.
KESIMPULAN
Tune up adalah perawatan berkala tanpa adanya
penggantian komponen mesin, tujuan dilakukan
tune up pada kendaraan adalah untuk pengontrolan kondisi mesin dan untuk
memeriksa, menyetel serta mengembalikan kondisi motor dari kendaraan ke keadaan
semula. Pekerjaan yang dilakukan pada tune up
kijang 4 K diantaranya adalah:
1.
Memeriksa
sistem pendingin
2.
Menghidupkan
mesin hingga mencapai suhu kerja
3.
Menyetel
celah katup
4.
Memeriksa
dan menyetel celah platina
5.
Memeriksa
busi dan tekanan kompresi
6.
Memeriksa,
menyetel sudut dwell dan putaran idle
7.
Memeriksa
dan menyetel saat pengapian
ü
Katup
perlu disetel supaya bahan bakar yang masuk sesuai dengan yang diharapkan
ü
Celah
platina perlu disetel supaya induksi listrik yang dihasilkan oleh coil tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil
ü
Saat
pengapian juga perlu disetel supaya campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar dengan sempurna pada langkah yang telah ditentukan sehingga tenaga
yang dihasilkan maksimal.
Kulon Progo, 21 September 2015
Pembimbing
|
Nilai
|
Praktikum
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar